12 January 2011

Selamat Jalan ''Papa''


Pierre Njanka memang tak ada lagi
di skuad Singo Edan. Berlabuh tak
lama di Arema, Njanka berperan
besar dalam menorehkan sejarah
manis bagi perjalanan klub
kebanggan Aremania. Berikut
sekelumit catatan Ongisnade tentang
sosok “Papa”
Influental.
Pierre Djaka Njanka-Beyaka adalah
pemain 36 tahun asal Kamerun
yang kenyang pengalaman serta
telah malang-melintang di berbagai
klub Eropa. Dua kali bertarung di
Piala Dunia (1998 & 2002), Njanka
menginjakkan kakinya di Indonesia
untuk pertama kalinya saat
berkostum Persija Jakarta (1998).
Berlabuh ke Arema di tahun 2009,
tugas mulia menjadi ‘kapten’
diberikan oleh mantan arsitek Arema
musim lalu, Robert Alberts. Dalam
interview eksklusif bersama
Ongisnade kala itu, Robert
menyebut Njanka adalah seorang
profesional sejati dan menjadi
panutan bagi skuad mudanya.
“Dia adalah sosok
yang tepat untuk
menjadi pemimpin
bagi tim yang dipenuhi
pemain muda ini. Dia
adalah sosok
profesional yang
benar-benar
profesional dan
mampu menularkan
kelebihannya kepada
seluruh anggota tim. ”
Njanka pun ikut mengantarkan
Arema merengkuh gelar ISL
2009/2010, sekaligus memuaskan
dahaga gelar Singo Edan selama 18
tahun. Setelah sukses itu, pria
kelahiran 15 Maret 1975 itu langsung
mendapatkan banyak tawaran
menggiurkan dari klub-klub besar
tanah air.
Loyalitas Njanka rasanya tak perlu
dipertanyakan lagi, medio Agustus
2010 lalu, Njanka dirayu oleh banyak
klub untuk hengkang dari Arema,
termasuk klub mapan Sriwijaya FC.
Namun, ia lebih memilih setia
kepada tim pujaan publik Malang
sekaligus membuat duo Singapura,
Noh Alam Shah dan Ridhuan
Muhamad untuk mengurungkan
niat pindah.
“Sepertinya gerbong
dimiliki oleh Njanka.
Semua pemain
mengikuti dia, ”-
direktur teknik
Sriwijaya FC Hendri
Zainuddin
Tapi kini, Njanka benar-benar telah
meninggalkan Arema. Bek influental
tersebut terakhir kali berbaju logo
singa kala Arema takluk di hadapan
Macan Kemayoran, Persija Jakarta
(mantan klubnya) 9 Januari 2011.
Familiar. Njanka dikenal mudah
akrab.
Di tengah badai krisis yang terus-
menerus menggerus Arema,
nampaknya tak ada pilihan lain bagi
pemain yang akrab disapa “Papa” itu
selain untuk terus melanjutkan
karirnya.
Terima kasih Papa, selamat
berlabuh …

No comments: